Artikel ini masih berkaitan dengan pembahasan jurusan Ilmu Komputer dan Teknik Informatika, terutama setelah membahas apa saja yang dipelajari di jurusan ilmu komputer dan teknik informatika. Ketika menulis artikel tersebut, saya kembali terkenang (eh..) masa-masa indah di kampus yang tidak seindah setelah lulus..hehe.
Tulisan kali ini murni pendapat saya pribadi tentang apa yang saya rasakan ketika lulus dari jurusan ilmu komputer salah satu PTN. Yakni antara teori dan praktek, antara dunia kampus dengan dunia kerja.
Seperti yang dapat anda baca pada artikel saya sebelumnya: apa saja yang dipelajari di jurusan ilmu komputer dan teknik informatika, dapat dilihat apa-apa saja mata kuliah yang diajarkan di jurusan komputer. Yang jika diteliti lebih jauh, hampir 30%-nya berhubungan dengan MATEMATIKA!
Yup, mulai dari matematika dasar, matematika diskrit, aljabar linier, probabilitas & statistika, aljabar geometri, hingga analisis numerik. Serasa belum cukup, kita juga akan belajar mata kuliah fisika dasar.
Mata kuliah lain memang akan berkaitan dengan ilmu komputer, tapi kebanyakan hanya di sisi teori. Sebagai perbandingan, saya akan tampilkan pengelompokkan lowongan kerja TI dari situs Jobs DB:
Mari kita ambil beberapa contoh, yang pertama: DBA (Database Administrator), pekerjaan ini membutuhkan kemampuan untuk merancang database dan administrasinya. Biasanya yang akan ditangani adalah database server seperti MS SQL Server (microsoft), atau Oracle. Beberapa lowongan pekerjaan juga mensyaratkan sertifikasi dari microsoft atau oracle.
Yang kedua, IT Webmaster / SEO. Seperti yang sebagian besar dibahas di duniailkom, pekerjaan ini membutuhkan kemampuan pemrograman di HTML, CSS, PHP, JavaScript, dan juga MySQL. Sebagian besar juga mengharuskan kita paham framework PHP seperti Laravel, Code Igniter, dll.
Yang ketiga, Jaringan. Tidak bisa dibantah kalau yang dibutuhkan adalah sertifikasi jaringan seperti CISCO.
Contoh terakhir Pengembangan Perangkat Lunak, disini kita wajib menguasai bahasa pemrograman seperti C++, JAVA, .NET, atau SAP. Yang lagi booming sekarang adalah android developer, yang juga berbasis Java.
Seperti yang bisa anda lihat sendiri, kebutuhan dunia kerja 'tidak nyambung' dengan yang diajarkan di kampus. Pelajaran tentang Java, C++, PHP, MySQL hanya sebagai 'pelengkap' dari mata kuliah utama. Saya yakin, sedikit kampus yang mengajari Framework PHP Laravel di kampusnya.
Contoh lain, ketika belajar Pemrograman Berbasis Objek, biasanya akan menggunakan JAVA, tapi apakah JAVA diajarkan secara detail? Hingga ke Classloading, Reflection, atau Method Handles?
Ini jadi dilema saya ketika akan tamat, karena setiap melihat lowongan kerja IT, pasti butuh menguasai bahasa pemrograman yang mumpuni. Ingin jadi web programmer? Harus paham PHP hingga ke framework, ingin jadi DBA? Minimal punya sertifikasi Oracle, ingin ke jaringan? wajib punya sertifikasi CISCO.
Oleh karena itulah kebanyakan mahasiswa ilmu komputer harus belajar secara otodidak sendiri. Dunia IT berkembang dengan sangat cepat, mungkin apa yang diajarkan di kampus tidak bisa digunakan lagi di duniakerja.
Jadi, apakah yang diajarkan di jurusan ilmu komputer dan teknik informatika tidak berguna? Bukan itu maksudnya, namun hanya 'tidak pas'. Seluruh mata kuliah di kampus memang bermanfaat, khususnya apabila anda ingin jadi dosen, guru, pengajar atau peneliti. Namun jika ingin bekerja sebagai programmer professional? Tidak cukup sama sekali!
Tulisan ini sebagai pembuka wawasan bagi rekan-rekan yang sedang atau baru saja lulus kuliah IT, bahwa di dunia kerja nantinya, kemampuan kita di bahasa pemrograman-lah yang akan dibutuhkan, yakni prakteknya, "kamu bisa bikin aplikasi ini g?" atau "kamu bisa bikin web seperti ini g?"
Rencanakan sedari awal nantinya mau kemana, kemudian pelajari dan diskusi dengan teman/senior di kampus, apa yang perlu diperdalam, jangan hanya mengandalkan dari dosen.
Tapi juga jangan mengabaikan mata kuliah di kampus. IPK tetap menjadi pertimbangan terbesar sebagai syarat masuk kerja. Pesannya, selama di kampus carilah IPK setinggi mungkin, tapi wajib 'nyambi' mempelajari bahasa programming sendiri, kuasai hingga ke akar-akarnya :)
Mas andre, saya cari anak2 yang mau bekerja di dunia IT yang lagi kuliah atau yang butuh kerjaan, buat jadi admin ngembangin web, atau promosi di sosmed, bisa freelance, menurut mas andre, yang cocok yg seperti apa? Atau mungkin ada kenalan yg mau kerja, lokasi saya di jakarta selatan. Mohon bantuannya mas andre. Makasi. Bisa email saya di : [email protected]
Siip mas, mudah2an ada yang baca komentar ini dan bisa menghubungi mas langsung.
Untuk kerja seperti ini mungkin bisa remote, kalau g terlalu rumit mahasiswa yang lagi kuliah mungkin juga bisa sambilan. Tapi karena akan promosi di sosmed, mesti punya skill handle customer juga dan paham etika di sosial media.
Masih available gak mas lowongannya?
sedikit masukan mas,
sebenarnya matametika itu yang corenya bagi jurusan TI yang ga dipelajarin jurusan lain, anak elektro belajar juga pemograman, cuman corenya lebih banyak anak TI, khususnya matametika diskrit. trend sekarang sudah ke arah machine learning yang membutuhkan matematika disrkit tingkat lanjut, ga sekedar skill pemograman. skill pemograman mungkin lulusan smk bisa lebih jago, tapi untuk corenya anak TI seharusnya yang lebih ahli. Tapi nyatanya banyak lulusan TI yang ga memahamin core mereka.
Terimakasih masukannya…
Betul, untuk bidang advanced seperti machine learning, big data, data analyst, itu harus punya basic yang kuat di matematika, termasuk turunannya seperti statistik. Ini jadi tantangan baru untuk lulusan jurusan IT untuk lebih mengingkatkan skill.
Min saya mau nanya…
Kalo sebutan S.kom buat jurusan ilkom ama tehnik informatika itu sama aja ya?
Betul, titel untuk seluruh sarjana jurusan komputer saat ini adalah S.Kom, baik itu yang dari Teknik Informatika, Ilmu Komputer maupun Sistem Informasi.
Kecuali Teknik Komputer yang biasanya ber titel S.T (Sarjana Teknik)
Min mau nanya, kalau di dunia kerja apa kita harus bener2 murni bisa kuasai salah satu bahasa pemrograman? misalkan kita kerja jadi Web Developer, nah apakah di pekerjaan nanti script yang kita pake itu harus bener2 murni ngoding sendiri dari 0 (meskipun pasti dianjurin pake framework), misal PHP murni harus bener2 paham tanpa copy script sana sini, atau asal project beres doang meskipun nyomot script sana sini meskipun sedikit? dari stackoverflow misalkan.
Kalau di dunia kerja, rumusnya lebih ke "asal project beres" saja. Terserah apakah dapat dari copy paste, nyomot sana-sini, atau hal lain. Selama itu tidak melanggar hak cipta, misalnya copas dari source code aplikasi berbayar itu tidak dibolehkan.
Tapi copy-paste ini tetap butuh skill, tidak bisa sembarang saja. Dalam kebanyakan kasus, kita harus edit lagi code yang di copy agar sesuai dengan kebutuhan, tidak bisa copas mentah2. Dan jika ternyata masalah yang dihadapi tidak ada di stackoverflow, kita harus bisa memecahkannya sendiri.
Min kalo mau kerja jadi data science atau data analisis itu bagusnya kuliah mtk, ilkom, atau statistik ya min???
Hmm… agak susah juga nih, karena data science atau data analisis ini memang gabungan dari ilmu komputer + statistik.
Tapi saya lebih sarankan ke ilmu komputer, karena menurut saya ilmu komputernya tetap lebih banyak terutama di sisi programming. Nanti untuk materi statistik bisa dipelajari otodidak, yakni statistik yang khusus ke data scientist saja.
kang andre kalau sistem informasi itu walau kulit kulit yg dipelajari di kuliah apa itu berhubungan dengan apa yg di realnya/dunia kerja ?
Beberapa mungkin ada, tapi ini tergantung kerjanya sebagai apa. Misal kalau kerja sebagai programmer web maka yang akan terpakai hanya materi web programming saja. Jika kerja sebagai database administrator maka yang akan banyak terpakai adalah skill database.
Yang jadi masalah, kadang apa yang dipelajari di kampus "belum cukup dalam" untuk di bawa ke dunia kerja. Saya yakin hampir di setiap kampus TI akan belajar PHP, tapi biasanya hanya sekedar bisa jalan atau sampai koneksi ke database. Padahal yang umumnya diperlukan dunia kerja harus paham sampai konsep pemrograman object hingga framework.
ok kang andre thanks soal penjelasannya , jadi agak kebuka pikiranku , emg harus ada belajar sendiri menggantikan kebiasaan jalan jalan yg ga jelas wkkwkw
Benar kak andre.. dalam kampus bisa di bilang dalam materi kuliah hanya di pelajari mungkin sampai konek database.. pdhal masih dalam lagi yg harus di pelajari .. alias hanya kulit depannya saja
ujung2.ya.. di harapkan seorang mahasiswa hingga lulus dapat menguasai salah satu skill dari perkuliahan.,
Mas Andre tanya, apa saja skill yg dibutuhkan jadi seorang DBA. Dan apakah belajar mysql saja belum cukup ? Terima kasi mas dan semoga ilmuya terus bertambah dan berkah
Belum cukup. Fokus utama seorang DBA lebih ke analisis sistem dan perancangan database. Misalnya kenapa sebuah kolom harus menggunakan tipe data text, kenapa sebuah form harus dipecah menjadi beberapa tabel, bagaimana normalisasi database yang baik, dsb.
Menurut saya seorang DBA harus menguasai 2 bidang besar: Paham teori perancangan database, dan bisa mempraktekannya. MySQL ini termasuk ke praktek, dan itu juga baru satu dari sekian banyak database server. Microsoft SQL Server dan PostgreSQL sepertinya juga layak dipelajari. Tapi berangkatnya memang lebih bagus dari MySQL dulu karena sumber materi belajarnya cukup banyak.
Untuk awal ini silahkan pelajari dasar2 MySQL. Setelah bisa membuat tabel sederhana dan paham konsep dasarnya, lanjut pelajari "Teori Design Database", yakni materi seperti relationship one to one, one to many, many to many, database normalisasi, dsb.
Kemudian coba praktekkan ke studi kasus seperti perancangan sistem informasi kampus, perancangan sistem informasi rumah sakit, dsb. Buat minimal sampai 5 tabel yang saling berhubungan, lalu praktekan ke dalam MySQL. Secara bertahap pelajari juga materi MySQL yang lebih advanced seperti indexing, replication, dan optimasi query.
Terima kasih mas atas masukannya.
benar mas andre… Seorang DBA dalam realnya selain bisa mysql.. di harapkan bisa mengoptimalkan sistem DB yg baik dan benar.. dan bukan hanya mysql saja..
Sudah waktunya pemerintah mendukung program vokasi atau professional. Dimana kurikulumnya mengacu pada dunia industri dan metode belajarnya lebih banyak praktek. Kampus negeri seperti ugm sudah mulai upgrade program vokasi nya dari diplama 3 menjadi diploma 4. Kalo di jerman dan negara maju lain , justru program vokasi yang lebih laku..
Terima kasih banyak untuk Tulisannya
Sekarang sedang gencar di promosikan program kampus merdeka mas Andre, dimana mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di luar kampus seperti magang/studi independen selama 1 – 2 semester. Ini sangat bagus untuk mahasiswa krn bisa belajar langsung dari industri, sehingga mahasiswa jadi memiliki pengalaman untuk terjun di dunia kerja
Syukurlah sudah ada kemajuan di dunia kampus saat ini… Saya sangat mendukung program seperti itu.
Hanya saja pihak kampus perlu mencarikan tempat magang yang pas, karena tidak jarang mahasiswa magang tidak dikasih kesempatan belajar. Meraka ada yang hanya dapat kerja bantu2 fotocopy atau beli sarapan karyawan.
Sesekali dosen kampus harus mengunjungi tempat magang untuk melihat perkembangan belajar mahasiswa di sana.
izin bertanya mas Andre, semisal saya ingin melamar di Job Des, Web Developer sebelum saya melamar pekerjaan tersebut apakah saya harus melakukan sertifikasi terlebih dahulu dan kalau ada sertifikasi apa saja yang dibutuhkan perusahaan?