Tutorial Belajar C++ Part 29: Percabangan Kondisi IF ELSE Bahasa C++

Melanjutkan tutorial belajar bahasa pemrograman C++ di Duniailkom, kali ini kita akan membahas kondisi percabangan selanjutnya, yakni kondisi IF ELSE.


Pengertian Kondisi IF ELSE bahasa C++

Pada dasarnya, kondisi IF ELSE merupakan modifikasi tambahan dari kondisi IF yang sudah kita pelajari pada tutorial sebelumnya.

Blok kode program IF tetap akan dijalankan ketika kondisi true, namun sekarang terdapat tambahan bagian ELSE akan dijalankan ketika kondisi false.

Berikut format dasarnya:

if (condition)
{
  // Kode program yang akan dijalankan jika condition berisi nilai True
}
else
{
  // Kode program yang akan dijalankan jika condition berisi nilai False
}

Bagian condition berperan sebagai penentu dari struktur percabangan ini. Jika condition terpenuhi (menghasilkan nilai true), blok kode program milik IF akan dijalankan. Jika condition tidak terpenuhi (menghasilkan nilai false), blok kode program bagian ELSE-lah yang akan diproses.

Mari kita lihat contoh praktek dari struktur IF ELSE.


Contoh Kode Program Percabangan IF ELSE C++

Pada tutorial sebelumnya kita membuat program penentu bilangan genap / ganjil menggunakan 2 buah kondisi IF sebagai berikut:

if (a % 2 == 0) {
  cout << a << " adalah angka genap" << endl;
}
if (a % 2 == 1) {
  cout << a << " adalah angka ganjil" << endl;
}

Alur ini sebenarnya akan lebih sederhana (dan lebih efisien) jika diubah ke dalam struktur IF ELSE.

Jika sebuah angka tidak genap, maka pasti itu adalah angka ganjil. Sehingga apabila kondisi if (a % 2 == 0) tidak terpenuhi (false), maka variabel a haruslah berisi angka ganjil. Dengan demikian kode programnya bisa ditulis ulang sebagai berikut:

#include <iostream>

using namespace std;

int main()
{
  int a;

  cout << "Input sembarang angka bulat: ";
  cin >> a;

  if (a % 2 == 0) {
    cout << a << " adalah angka genap" << endl;
  }
  else {
    cout << a << " adalah angka ganjil" << endl;
  }

  return 0;
}

Sekarang jika kondisi if (a % 2 == 0) menghasilkan false, bagian ELSE lah yang akan di proses. Kode program akan jadi lebih efisien karena pemeriksaan kondisi hanya perlu dilakukan 1 kali saja.

Berikut contoh lain dari struktur kondisi IF ELSE:

#include <iostream>

using namespace std;

int main()
{
  int a;

  cout << "Input nilai ujian (0 - 100): ";
  cin >> a;

  if (a >= 75) {
    cout <<"Selamat, anda lulus!" << endl;
  }
  else {
    cout << "Maaf, silahkan coba lagi tahun depan" << endl;
  }

  return 0;
}

Hasil kode program:

Input nilai ujian (0 - 100): 66
Maaf, silahkan coba lagi tahun depan

Input nilai ujian (0 - 100): 92
Selamat, anda lulus!

Input nilai ujian (0 - 100): 75 
Selamat, anda lulus!

Input nilai ujian (0 - 100): 74 
Maaf, silahkan coba lagi tahun depan

Di sini saya membuat kondisi if (a >= 75), yakni jika variabel a berisi angka lebih besar atau sama dengan 75 maka jalankan perintah cout <<"Selamat, anda lulus!". Jika tidak, blok ELSE lah yang akan di eksekusi, yakni cout << "Maaf, silahkan coba lagi tahun depan".


Pada tutorial kali ini kita telah membahas kondisi percabangan IF ELSE bahasa C++ yang cocok dipakai jika terdapat 2 kondisi yang saling bertentangan, yakni "Jika kondisi sesuai jalankan kode ini, jika tidak jalankan kode itu".

Berikutnya akan dibahas kondisi percabangan IF ELSE IF dalam bahasa C++.

2 Comments

  1. Aqil Aziz
    30 Oct 20
    • Andre
      30 Oct 20

Add Comment

Leave a Reply to Aqil Aziz Cancel reply