Struktur kontrol IF yang kita bahas sebelumnya memiliki percabangan kedua, yakni logika ELSE. Melanjutkan tutorial belajar PHP kali ini kita akan pelajari pengertian dan cara penulisan struktur if else dalam bahasa pemrograman PHP.
Pengertian Struktur If Else Bahasa PHP
Jika struktur IF digunakan untuk percabangan alur program dengan 1 pilihan saja, maka dengan tambahan struktur ELSE kita dapat membuat logika kedua, yakni percabangan jika kondisi IF tidak terpenuhi atau menghasilkan nilai false.
Berikut contoh penggunaan logika if-else dalam bahasa PHP:
<?php $nama="Andi"; if ($nama=="Andi") echo "Selamat Datang Andi..."; else echo "Selamat Datang di duniailkom"; ?>
Contoh kode ini hampir sama dengan tutorial if sebelumnya. Namun kali ini saya menambah percabangan else. Ketika kode ini dijalankan, di web browser akan tampil teks "Selamat Datang Andi..."
karena kondisi IF tetap terpenuhi. Perintah else hanya akan berjalan jika variabel $nama
bukan berisi string ANDI
.
Berikut perubahannya:
<?php $nama="Budi"; if ($nama=="Andi") echo "Selamat Datang Andi..."; else echo "Selamat Datang di duniailkom"; ?>
Sekarang di web browser akan tampil "Selamat Datang di duniailkom"
karena kondisi if ($nama=="Andi")
sudah tidak terpenuhi dan menghasilkan nilai false. Akibatnya, perintah di bagian else-lah yang akan di eksekusi.
Aturan Penulisan Struktur If Else Bahasa PHP
Format dasar penulisan struktur IF-ELSE dalam bahasa PHP adalah sebagai berikut:
<?php if (expression) statement1; else statement2; ?>
Statement1 akan dijalankan hanya jika expression bernilai true (kondisi terpenuhi). Namun apabila kondisi expression tidak terpenuhi atau bernilai false, maka statement2 lah yang akan dijalankan.
Jika struktur logika if else terdiri dari beberapa baris, kita harus tambah penanda kurung kurawal sebagai awal dan akhir statement. Penanda ini dibutuhkan untuk membatasi blok perintah mana yang akan dijalankan.
Berikut cara penulisan dasar struktur IF-ELSE dengan pembatasan blok perintah:
<?php if (expression) { statement1; statement1; } else { statement2; statement1; } ?>
Penandaan statement ini akan menghasilkan error jika kita lupa atau salah menempatkan tanda kurung kurawal. Perhatikan contoh kode berikut:
<?php $nama="Budi"; if ($nama=="Andi") echo "Selamat Datang Andi..."; echo "Anda Memiliki 3 pesan di inbox..."; else echo "Maaf, anda tidak memiliki hak akses"; ?>
Kode PHP diatas akan menghasilkan error karena PHP mendeteksi ada lebih dari satu baris setelah struktur IF. Kode tersebut baru berjalan normal jika dirubah menjadi:
<?php $nama="Budi"; if ($nama=="Andi") { echo "Selamat Datang Andi..."; echo "Anda Memiliki 3 pesan di inbox..."; } else { echo "Maaf, anda tidak memiliki hak akses"; } ?>
Pada baris terakhir saya juga menambah tanda kurung kurawal sebagai penanda awal dan akhir blok else. Tanda kurung ini sebenarnya tidak diperlukan karena hanya bersisi satu baris, namun akan memudahkan kita jika nanti ingin menambahkan perintah lain.
Penulisan Alternatif Struktur Else
Sama seperti alternatif penulisan logika IF pada tutorial sebelumnya, selain memakai tanda kurung kurawal sebagai penanda blok IF, PHP juga menyediakan cara penulisan lain untuk blok perintah IF ELSE, yakni diawali dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan perintah endif
.
Berikut adalah format dasar penulisan IF ELSE alternatif:
<?php if (expression) : statement1; statement2; else: statement3; endif ?>
Kita bebas menggunakan format penulisan logika IF yang tersedia, apakah dengan kurung kurawal atau pakai format diatas. Beberapa programmer memilih alternatif penulisan dengan endif
ini karena dianggap lebih rapi. Tapi sebagian lain memilih cara biasa dengan kurung kurawal karena sudah familiar dan mirip seperti bahasa pemrograman lain pada umumnya.
Masih membahas struktur logika program, dalam tutorial berikutnya kita akan bahas tentang cara penulisan struktur IF ELSE IF dalam bahasa pemrograman PHP.