Programmer menjadi salah satu profesi yang sangat menjanjikan pada saat ini. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, tidak terhitung seberapa banyak kita mengakses smartphone, komputer, smartTV, serta berbagai perangkat digital lain. Semua peralatan ini butuh software untuk beroperasi, yang merupakan buah karya dari seorang programmer.
Skill untuk menjadi programmer bisa dipelajari oleh siapa saja, tidak harus ikut sekolah formal untuk bisa membuat program. Dengan modal sebuah komputer dan sumber belajar yang tepat, anda pun bisa menjadi seorang programmer profesional.
Namun memang perlu waktu, disiplin dan ketekunan untuk bisa berhasil. Meskipun membuat program sederhana bisa dilakukan dalam hitungan menit (bagi yang awam sekalipun), tapi untuk bisa menguasai sebuah bahasa pemrograman bisa makan waktu berbulan-bulan, hingga tahunan.
Jika saat ini sedang kuliah di jurusan komputer, maka selamat! Semua skill dasar yang diperlukan untuk seorang programmer sudah diajarkan di kampus. Di kampus juga memiliki semacam "urutan belajar" yang sudah baku, misalnya harus selesai dahulu mata kuliah struktur data sebelum masuk ke materi database. Atau harus selesai dahulu materi algoritma sebelum masuk ke mata kuliah pemrograman object.
Namun bagi yang tidak kuliah di jurusan komputer, urutan belajar ini bisa buat pusing. Sebagai gambaran, terdapat ratusan bahasa pemrograman yang tersedia. Setiap bahasa ini kadang juga bergantung dengan bahasa lain. Apa yang sebaiknya dipelajari pertama kali? Atau apakah tepat untuk langsung belajar bahasa pemrograman? Dalam artikel ini saya ingin membahas tahapan belajar yang pas untuk menjadi seorang programmer.
Paham Cara Mengoperasikan Komputer
Ini merupakan skill paling dasar yang harus dikuasai. Mungkin terkesan aneh, tapi tidak sedikit ada yang ingin langsung belajar programming tapi tidak bisa membuka file pdf, atau belum pernah menginstall sebuah program komputer sebelumnya.
Idealnya, skill dasar pengoperasian komputer ini harus dikuasai terlebih dahulu, seperti:
- Sudah pernah beberapa kali menginstall program di komputer (meskipun hanya klik-klik tombol next saja).
- Paham jenis-jenis extension umum seperti .doc, .jpg, .pdf serta mengetahui aplikasi yang digunakan untuk membuka file-file tersebut.
- Paham tentang file .zip atau .rar dan cara membukanya.
- Familiar dengan web browser dan sudah bisa mendownload file dari internet.
- Paham dengan manajemen file di sistem operasi, misalnya bisa membuat folder, bisa copy paste file dari satu tempat ke tempat lain.
Bisa mengoperasikan komputer ini cukup secara umum saja. Jangan sampai kita belajar cara membuat link ke file pdf, tapi tidak paham apa itu file pdf.
Jika diibaratkan, apabila kita ingin belajar cara memperbaiki mobil (jadi montir), maka seharusnya sudah bisa mengoperasikan mobil itu terlebih dahulu. Jika tidak, akan banyak kendala selama proses belajar.
Mulai dari Algoritma
Setelah lancar mengoperasikan komputer, kita sudah bisa masuk ke materi pertama, yakni belajar algoritma. Secara sederhana, algoritma adalah langkah-langkah logis untuk memecahkan masalah. Algoritma ini sebenarnya bersifat umum dan sudah sering kita terapkan sehari-hari.
Pernah memasak mie goreng? Bisakah anda menjelaskan urutan yang harus dilakukan? Itu sudah termasuk salah satu bentuk algoritma, yakni "algoritma memasak mie goreng".
Suatu program pada dasarnya dibuat untuk memecahkan sebuah masalah. Misalnya kita ingin membuat program pemutar mp3, masalah yang ingin kita pecahkan adalah bagaimana menginstruksikan komputer agar ketika ada yang men-klik tombol "play", maka musik terdengar dari speaker.
Bagi pengguna aplikasi, langkah yang diperlukan sangat sederhana, yakni klik menu Open, cari file dengan extension .mp3, lalu klik tombol Play.
Tapi pada saat membuat program tersebut, si programmer harus menjalankan ratusan hingga ribuan langkah. Mulai dari membuat tampilan aplikasi, mengatur posisi tombol "Open", memeriksa apakah file yang di open memang sebuah file .mp3 atau tidak, memeriksa apakah di komputer sudah terinstall driver sound card atau tidak, dst.
Pemahaman tentang algoritma akan melatih kita untuk menulis langkah demi langkah sendiri, tidak harus selalu bergantung kepada tutorial yang ada.
Pada prakteknya, algoritma ini mirip seperti soal teka-teki yang akan mengasah logika kita. Misalnya buatlah kode program untuk membuat deret kelipatan 3 sejumlah angka yang diinput user. Jadi ketika user mengetik angka 6, tampilkan 6 buah angka kelipatan 3:
3, 6, 9, 12, 15, 18
Atau jika user mengetik angka 10, tampilkan 10 buah angka kelipatan 3:
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30
Lebih rumit lagi, jika angka yang ditampilkan habis dibagi 4, tambah angka itu dengan 100. Jadi jika user mengetik angka 10, hasilnya adalah:
3, 6, 9, 112, 15, 18, 21, 124, 27, 30
Contoh lain, buatlah program pemecah nilai uang. Yakni jika diinput angka 1139350, hasilnya adalah:
pecahan 100.000 = 11 lembar pecahan 50.000 = 0 lembar pecahan 20.000 = 1 lembar pecahan 10.000 = 1 lembar pecahan 5.000 = 1 lembar pecahan 2.000 = 2 lembar pecahan 1.000 = 0 lembar pecahan 500 = 0 lembar pecahan 100 = 3 lembar sisa = 50
Bagaimana merancang langkah-langkah logika untuk membuat aplikasi seperti ini? Itulah yang akan dipelajari dalam materi algoritma.
Algoritma ini tidak terikat ke satu bahasa pemrograman tertentu. Kedua soal di atas bisa dibuat menggunakan bahasa pemrograman apa saja.
Namun kebanyakan materi belajar algoritma menggunakan bahasa pemrograman dasar seperti Pascal, C atau C++. Aplikasi yang dihasilkan juga sangat sederhana, yakni aplikasi berbasis DOS (teks hitam putih), seperti tampilan berikut:
Saya sendiri belum menemukan buku algoritma dengan bahasa yang lebih modern seperti PHP, JavaScript, atau Visual Basic. Salah satu alasannya karena di bahasa Pascal, C atau C++ ini, kita tidak pusing dengan banyaknya fitur2 yang ada dan juga tidak perlu syarat materi tambahan.
Misalnya jika algoritma ini diajarkan menggunakan bahasa PHP, maka harus punya skill HTML terlebih dahulu. Selain itu alur menampilkan teks di PHP juga cukup rumit (harus install XAMPP, buka di web browser, dst).
Alasan lain karena biasanya di kampus-kampus IT, bahasa Pascal, C dan C++ sudah dikuasai mendalam oleh dosen-dosen senior karena bahasa pemrograman ini sudah ada puluhan tahun lalu.
Oleh karena itu, agar bisa mendalami algoritma, pilihan kita terbatas di 3 bahasa pemrograman tersebut, yakni Pascal, C atau C++. Tidak perlu belajar ketiganya, tapi cukup pilih salah satu saja.
Di kampus jurusan komputer, pada tahun pertama mahasiswa baru juga diwajibkan belajar algoritma terlebih dahulu. Pilihan bahasa pemrograman tergantung kesukaan dosen pengajar, jika dosennya lebih mahir di bahasa C, maka yang dipakai adalah bahasa C. Tapi umumnya tetap salah satu antara Pascal, C atau C++.
Barulah di tahun kedua dan ketiga mahasiswa masuk ke bahasa pemrograman yang lebih berorientasi praktek dunia kerja, seperti Java, PHP, JavaScript, Python, Delphi, dst.
Sebenarnya penerapan dari bahasa Pascal, C dan C++ tidak hanya terbatas untuk belajar algoritma dan membuat aplikasi DOS saja.
Bahasa Pascal juga bisa dipakai untuk membuat aplikasi Desktop yang berbasis grafis hingga android, tapi sudah menggunakan aplikasi terpisah seperti Lazarus dan Delphi.
Bahasa C juga banyak digunakan untuk memprogram embedded system seperti mesin-mesin pabrik dan perangkat robotik seperti arduino. Sedangkan C++ bisa dipakai untuk membuat aplikasi desktop (dengan Visual C++), serta basis dari beragam aplikasi pembuat game seperti Unreal Engine, Unity, dan Construct.
Namun umumnya buku-buku algoritma tidak sampai membahas ke tahap ini.
Pilih Bahasa Pemrograman Sesuai Aplikasi Yang Akan Dibuat
Setelah konsep algoritma di kuasai, pada tingkat ini barulah kita masuk ke bahasa pemrograman "asli". Maksudnya, hasil akhir dari proses ini sudah berbentuk aplikasi yang sering kita jumpai sehari-hari, bukan hanya aplikasi berbasis DOS sebagaimana ketika belajar algoritma.
Dasar algoritma yang sudah dipelajari akan sangat membantu dalam menguasai bahasa pemrograman apapun.
Pada titik ini kita sudah harus memilih dari sekian banyak bahasa pemrograman. Cara memilihnya mulai dari "Saya akan membuat aplikasi apa?"
Mayoritas bahasa pemrograman spesifik untuk membuat aplikasi tertentu, misalnya jika ingin membuat aplikasi desktop, bisa menggunakan bahasa pemrograman A. Tapi bahasa pemrograman A ini sudah tidak bisa lagi dipakai untuk membuat web. Namun memang ada beberapa bahasa pemrograman yang bersifat generik dan bisa dipakai untuk membuat berbagai aplikasi.
Agar lebih sederhana, saya akan bagi jenis aplikasi ini ke dalam 3 kelompok besar:
- Aplikasi Desktop, yakni aplikasi yang bisa di install di komputer (terutama berbasis Windows).
- Aplikasi Mobile, yakni aplikasi yang diinstall di smartphone (berbasis Android dan iOS).
- Aplikasi Web, yakni bahasa pemrograman untuk membuat website.
Untuk setiap aplikasi, tersedia beberapa jenis bahasa pemrograman. Kita akan bahas beberapa diantaranya:
Cara Membuat Aplikasi Desktop (untuk OS Windows)
Terdapat beberapa bahasa pemrograman yang bisa dipakai untuk membuat aplikasi desktop, terutama untuk sistem operasi Windows.
Yang paling populer adalah "keluarga" Microsoft Visual Studio. Visual Studio merupakan aplikasi buatan Microsoft yang mendukung berbagai jenis bahasa pemrograman. Di dalam aplikasi Visual Studio ini kita bisa memilih salah satu dari bahasa C++, C# atau Basic.
Karena Microsoft sudah menambah fitur-fitur khusus yang diperlukan untuk membuat aplikasi desktop, maka setiap bahasa ini ditambah dengan awalan "Visual" menjadi Visual C++, Visual C#, dan Visual Basic.
Jadi dengan Visual Studio kita bisa membuat aplikasi desktop menggunakan berbagai bahasa pemrograman, tergantung kesukaan masing-masing. Visual Studio paling pas untuk membuat aplikasi berbasis Windows karena disediakan oleh yang membuat Windows itu sendiri, yakni Microsoft.
Alternatif bahasa pemrograman lain yang bisa dipakai adalah Delphi dan Lazarus, yang keduanya menggunakan basis bahasa pemrograman Pascal. Bahasa Java juga bisa dipakai untuk membuat aplikasi Desktop.
Cara Membuat Aplikasi Mobile
Aplikasi mobile terbagi ke dalam 2 kelompok besar, yakni sistem operasi Android buatan Google, dan sistem operasi iOS buatan Apple.
Bahasa pemrograman yang paling populer untuk membuat aplikasi Android adalah bahasa Java. Sedangkan untuk membuat aplikasi iOS bisa menggunakan bahasa Swift.
Karena di Indonesia Android lebih populer (lebih "merakyat"), maka kita fokus ke sistem operasi android saja. Selain itu saya pribadi juga belum pernah mencoba bahasa pemrograman Swift sehingga tidak bisa berbagi lebih lanjut.
Sama seperti Microsoft Visual Studio, Google sebagai pengembang utama sistem operasi Android juga menyediakan software khusus untuk membuat aplikasi android, yakni Android Studio.
Di dalam Android Studio, kita bisa merancang aplikasi android menggunakan salah satu dari 2 bahasa pemrograman, yakni antara bahasa Java atau bahasa Kotlin. Bahasa pemrograman Kotlin sendiri sangat mirip seperti Java dan baru akhir-akhir ini dijadikan sebagai bahasa resmi di dalam Android Studio.
Namun karena kompleksitasnya, tidak disarankan langsung belajar Android Studio. Sebaiknya pelajari dulu kosep dasar bahasa Java secara terpisah. Setelah itu barulah masuk ke Android Studio.
Selain Android Studio, cukup banyak bahasa pemrograman alternatif untuk membuat aplikasi android, bahkan beberapa ada yang menyediakan cara instant tanpa coding, seperti MIT App Inventor, Appy Pie, AppMakr, PhoneGap (Apache Cordova). Namun aplikasi "instant" seperti ini umumnya berbayar atau gratis dengan beberapa batasan. Berbeda dengan Android Studio yang memang 100% gratis.
Jika anda serius ingin berkarir sebagai programmer android, maka Java dan Android Studio adalah pilihan terbaik.
Cara Membuat Aplikasi Web
Dibandingkan dengan membuat aplikasi desktop serta android, membuat website akan terasa sedikit kompleks karena bahasa pemrogrammnya "saling lepas" satu sama lain.
Maksudnya, untuk membuat aplikasi desktop, kita cukup install Visual Studio dan hampir semua hal yang kita butuhkan untuk membuat aplikasi sudah ada di sana. Mulai dari merancang tampilan, design, hingga programming.
Namun untuk web programming, terbagi menjadi 2 kelompok utama: front-end, dan back-end.
Front-end
Front-end adalah sebutan untuk tampilan atau design website yang terlihat di web browser. Untuk sisi front-end ini terdapat bahasa HTML, CSS, dan JavaScript. Ketiganya saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain. Secara spesifik lagi, HTML dipakai untuk membuat kerangka dasar web, CSS untuk membuat design tampilan, serta JavaScript untuk membuat efek interaktif dan animasi (salah satunya fitur slider / slideshow yang sering kita temui di halaman home sebuah website).
Ketiga bahasa ini tidak memiliki alternatif, sehingga tidak ada pilihan bahasa pemrograman lain. Ini juga sekaligus menyederhanakan proses belajar karena siapa pun yang ingin belajar front-end, pasti akan ke HTML, CSS dan JavaScript.
Belajar front-end ini juga harus berurutan karena ketiganya saling terhubung. Yakni mulai dari HTML terlebih dahulu, setelah itu ke CSS dan terakhir JavaScript.
Back-end
Back-end adalah sisi web programming yang tidak terlihat di web browser. Umumnya ini berisi proses internal yang akan dijalankan untuk memproses sebuah data.
Sebagai contoh, ketika kita mengisi sebuah form di suatu website dan men-klik tombol submit atau daftar, maka data itu akan diproses oleh bahasa pemrograman back-end. Sangat sering proses ini juga melibatkan aplikasi database, dimana data form itu akan disimpan.
Pilihan bahasa pemrograman back-end ini cukup beragam. Yang paling terkenal sekaligus yang paling banyak digunakan adalah bahasa pemrograman PHP. Dalam fungsinya untuk memproses data, biasanya PHP perlu menyimpan data tersebut ke aplikasi database seperti MySQL.
Alternatif bahasa pemrograman web back-end lain adalah Python, Java dan juga JavaScript (NodeJS).
Lebih khusus tentang urutan belajar web programming ini bisa lanjut ke: Ingin Belajar Web Programming, Harus Mulai Dari Mana?
Kesimpulan: Urutan Belajar Programming
Menutup artikel ini, berikut kesimpulan urutan belajar untuk menjadi seorang programmer:
- Paham cara penggunaan komputer secara umum
- Belajar algoritma dari salah satu bahasa pemrograman dasar (Pascal, C atau C++)
- Tentukan ingin membuat aplikasi apa:
- Jika ingin membuat aplikasi desktop, bisa mulai belajar Visual C#, Visual C++ atau Visual Basic (bagian dari Microsoft Visual Studio).
- Jika ingin membuat aplikasi android, bisa mulai belajar bahasa pemrograman Java dan dilanjutkan ke Android Studio.
- Jika ingin membuat website, bisa mulai belajar HTML, CSS dan JavaScript (front-end), lalu lanjut ke PHP dan MySQL (back-end).
Urutan yang saya bahas di sini sebenarnya juga baru materi dasar. Dalam banyak hal, kita juga perlu masuk ke materi yang lebih advanced.
Sebagai contoh di web programming nanti ada yang namanya framework, seperti Bootstrap, Code Igniter, Laravel, Vue, React, NodeJS, dll. Lowongan kerja web programming rata-rata juga mensyaratkan paham framework ini. Tapi tentu saja kita harus belajar secara bertahap. Ibarat belajar matematika, mulainya harus dari kabataku terlebih dahulu, tidak bisa langsung masuk ke kalkulus.
Belajar semua ini juga tidak sebentar. Jika benar-benar mulai dari nol, menurut saya butuh waktu 1 – 2 tahun untuk menyiapkan skill agar bisa memenuhi syarat dasar minimal lowongan kerja programmer. Itu pun sudah termasuk cepat dan dengan catatan sudah memiliki sumber materi belajar yang mudah untuk dipahami.
Terakhir, sedikit tips penutup untuk menuntun fokus belajar programming:
Jangan buru-buru, semua butuh proses dan tidak ada yang instant. Inti dari programming adalah kemampuan pemecahan masalah. Proses pemecahan masalah ini seharusnya bisa dipikirkan sendiri, bukan sekedar copy paste dari buku atau internet.
Di awal ini hindari buku-buku studi kasus. Fokuskan per dalam konsep dasar terlebih dahulu. Setelah paham dasarnya, baru masuk ke studi kasus. Buku atau tutorial studi kasus biasanya tidak akan lagi menjelaskan arti setiap kode yang ditulis. Sehingga jika kita tidak paham maksud kode tersebut, ujung-ujungan hanya jadi copy paste. Programnya memang jadi, tapi kita tidak paham apa fungsi dari kode-kode tersebut.
Sempatkan latihan bahasa inggris, minimal pasif (untuk baca saja). Karena mayoritas teknologi programming ini sumbernya ada di eropa dan amerika. Sebagian besar materi belajar programming ber bahasa Indonesia baru tersedia untuk materi dasar. Untuk materi lanjutan kadang masih belum tersedia versi panduan berbahasa indonesia. Sehingga untuk bisa terus bersaing, mau g mau harus langsung dari sumbernya yang berbahasa inggris.
Programming adalah belajar seumur hidup. Betul, jika memutuskan berkarir di bidang teknologi, terlebih lagi programming. Maka tidak ada namanya berhenti belajar. Kita harus selalu up to date dengan perkembangan terbaru.
Pada tahun 2010, blackberry sangat mendominasi dunia smartphone, bahkan menjadi status sosial seseorang. Jika pada saat itu kita sebagai developer aplikasi blackberry tidak mau beradaptasi dan belajar membuat aplikasi android, maka selesai sudah. Saat ini blackberry sudah tidak terdengar lagi.
Begitu pula dengan android saat ini. Siapa tau 5 tahun ke depan akan muncul teknologi baru yang akan menggantikan. Bisa beradaptasi dan selalu update adalah kunci untuk bisa berhasil menjadi seorang programmer.
Tentu saja itu juga harus diiringi dengan kerja keras dan kerja cerdas. Sangat mungkin suatu saat Indonesia bisa menjadi kiblat IT dunia, tidak lagi sekedar pengikut. Untuk mewujudkan hal itu, Indonesia perlu ribuan programmer tangguh. Andakah salah satunya?
Buku Duniailkom
Untuk membantu proses belajar, Duniailkom sudah menyediakan buku / eBook untuk berbagai bahasa pemrograman. Fokus utama buku-buku duniailkom adalah menyediakan materi yang mudah dipahami, sehingga tidak heran bukunya lumayan tebal.
Saat ini mayoritas masih ke bidang web programming, tapi secara bertahap akan dilengkapi dengan bahasa pemrograman lain. Berikut daftar eBook yang tersedia di Duniailkom:
Untuk pemesanan bisa ikuti panduannya ke: Cara Pembelian eBook & Buku Duniailkom atau boleh email saya langsung ke [email protected] / WA ke 083180285808 (andre).
Flutter dong …dibuatin bukunya, kayaknya asik tuh
Sip.. request di tampung…
Tapi dalam waktu dekat akan melengkapi beberapa tutorial bahasa pemrograman dasar dulu, terutama C++ dan Java.
Bang…
Apa html, css dan javascript hanya untuk web programming?
Apa kita tidak bisa membuat aplikasi desktop atau mobile menggunakan html, css dan javascript?
Terima kasih
Betul, hanya untuk web programming saja. Karena seperti penjelasan diatas, setiap bahasa pemrograman punya tujuan masing-masing. Jika ingin membuat aplikasi desktop, bisa pakai Visual Studio buatan Microsoft (berbasis bahasa Basic, C++ atau C#). Jika ingin membuat aplikasi android bisa pakai Android Studio buatan Google (berbasis bahasa Java).
Meskipun memang, jika "dipaksa2", ada cara untuk bisa membuat aplikasi desktop dan mobile menggunakan web programming, terutama JavaScript. Tapi ini sudah masuk tingkatan lanjut dan hanya bisa dilakukan bagi yang benar2 expert di web programming. Nanti ada yang namanya Electronjs untuk membuat aplikasi desktop, ada ada React Native untuk membuat aplikasi mobile menggunakan JavaScript.
Assalamualaikum warahmatullah
Makasih mas artikelnya :)
Mau tanya, kalau bagi yg ingin mempelajari AI dan machine learning apa harus kuat matematika dulu?
Gan, buku bahasa C++ belum ada ya?
Untuk saat ini eBook C++ masih belum tersedia nih..
IMHO, untuk belajar programming ada 5 :
1. Tau cara mencari tutorial di internet ; cari tutorial dasar menggunakan komputer, cara cari ebook, cara cari turorial, cara install sofware , cara benerin AC, cara benerin Kulkas dan Mesin cuci , cara nge Hack ini itu, tau harga hp, labtop, pc, dan cara mencari informasi lainnya karena lu kan anak IT, he he he
2. Latihan ketik 10 jari, dengan tujuan bisa ketik 10 jair tanpa lihat keyboard dengan akurasi dan kecepatan tinggi
3. Mau betah didepan labtob berjam-jam dan ngetik coding, karena kalau cuma baca dan nonton tutorial, seakan-akan belajar , padahal ngga
4. Menjaga kebersihan "meja kerja"
5. Cara belajar yang cepat adalah dengan mengajarkan ke orang lain, jadi sebelum mengajarkannya ,,
buatlah "Diary" / catatan / tutorial penjelasan koding yang kamu ketik itu , dan buat juga algoritma, flowchart, dfd, uml, dsb, , gunakan bahasa yang dimengerti anak kecil, karena lebih mudah dipahami daripada menggunakan bahasa yang hanya dimengert alien
ulangi cara 1 sampai 5, selama 5 tahun
Yang nomor 1 itu seakan – akan wajib, ini juga sering kejadian di hidup saya. Sering saya didatangi teman/rekan pekerja yg bilang "Lu kan anak IT, tolong benerin HP gue dong", yg paling gk masuk akal adalah suruh servis kompor.
halo bang, luarbiasa artikel dunia IT, saya sangat suka sekali dan saya sudah hampir 1 tahun ini belajar bahasa pemograman (untuk membuat aplikasi desktop dan aplikasi android..); berdasarkan ulasan bang, sangat membatu dalam menyiapkan otak dan otot agar siap dan mampu membuat suatu program aplikasi. baik bang sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan sukses selalu untuk bang, dan saya selalu membaca artikel bang. salam kerja keras dan kerja cerdas.
Sama2, semoga lancar proses belajarnya… :)
Izin tanya mas, apa bisa belajar langsung javascript dengan bahasa lainnya secara bersamaan? Atau lebih baik satu2 dulu dikuasai mas? Terima kasih
Cara belajar setiap orang beda2. Tapi saya pribadi lebih suka pelajari satu per satu dulu agar lebih fokus. Jika langsung bersamaan takutnya jadi tidak fokus dan banyak materi dasar yang terlompati.
Sangat bermanfaat sekali artikelnya kak.
knpa ya bahasa programming tidak ada yg Pure indonesian language ,,,, semua pake bahasa inggris __ kami – kami orang asli lokal yg ingin belajar jadi susah.
Karena saat ini negara barat (amerika / eropa) masih mendominasi pengembangan teknologi.
Kalau g salah salah dulu ada beberapa bahasa pemrograman buatan indonesia, seperti AYU, NUSA atau BAIK. Tapi tidak berkembang.
Salah satu alasannya karena industri teknologi software di Indonesia masih belum banyak. Plus maraknya pembajakan yang masih jadi tantangan tersendiri.
Tapi kita doa kan saja mudah2an suatu saat indonesia bisa punya bahasa pemrograman sendiri dan diterima pasar.
bener bener bagus nih buat tambah motivasi
apa beda penggunaan antara php dan oop php, sehingga perlu dibuat dua buku yang berbeda di Dunia Ilkom ini pak?
OOP PHP Uncover berisi materi lanjutan PHP yang membahas penerapan pemrograman berorientasi object (object oriented programming / OOP) di PHP.
OOP PHP biasa dipakai untuk project besar (dengan tim), serta diperlukan sebagai dasar sebelum masuk ke materi framework berbasis PHP seperti Code Igniter atau Laravel.
Saya sangat suka. dari sekian banyak situs yg sy cari2, mungkin ini yg paling memberi sy penjelasan. sy sangat berterima kasih
Sama2… senang tulisan ini bisa membantu :)
Di tunggu materi ASP.NET dan C#, terima kasih
Makasih banget ka artikel yang ditulis saya jadi ngga bingung mau mulai dari mana dan tau apa yang harus di pelajarin dulu, sekali lagi makasih ka
Siip, semoga lancar proses belajarnya…
Om, di tunggu buku C++ nya, saya sedang mendalami C++ dan tutorial dari duniailkom sangat membantu sekali dalam proses belajar karena mudah dipahami ?
Mas, buatin buku logika java dong… logika saya jelek banget, saya kadang kurang pede sama logika saya… dikit2 nonton YouTube, kayak buat kubus pake "*" aja harus mikir keras… apalagi kalo buat wajik