Tutorial Belajar Python Part 30: Cara Membuat Fungsi (Function) Python

Pada saat merancang kode program, kadang kita sering membuat kode yang melakukan tugas sama secara berulang-ulang seperti membaca tabel dari database, menampilkan penjumlahan, dll.

Tugas yang sama ini akan lebih efektif jika dipisahkan dari program utama dan dirancang menjadi sebuah fungsi atau function.


Pengertian Fungsi (Function) dalam Bahasa Python

Secara sederhana, fungsi atau function adalah kode program yang dirancang untuk menyelesaikan sebuah tugas tertentu, dan merupakan bagian dari program utama. Ketika di sadur ke dalam bahasa indonesia, function ini di sebut juga sebagai fungsi.

Berdasarkan siapa yang membuat, fungsi bisa dibedakan ke dalam 2 kelompok:

  1. Built-In Function 
  2. User Defined Function

Built-In Function adalah sebutan untuk fungsi yang sudah ada secara bawaan dari dalam bahasa pemrograman. Sedangkan User Defined Function adalah fungsi yang kita (sebagai programmer) membuatnya sendiri.

Bahasa Python menyediakan banyak fungsi bawaan, belum termasuk yang bisa diakses dari berbagai library atau package pihak ketiga. Sebagai contoh, print() adalah function bawaan Python yang sudah sering kita gunakan. Namun dalam tutorial kali ini akan fokus ke jenis User Defined Function.


Cara Membuat Fungsi dalam Bahasa Python

Berikut format dasar cara pendefinisian fungsi dalam bahasa Python:

def nama_function():
  # Isi function disini...
  # Isi function disini...
  return nilai

Untuk membuat fungsi, awali dengan keyword def lalu diikuti dengan nama fungsinya. Penulisan namaFunction sebenarnya boleh bebas, selama mengikuti aturan penulisan identifier yakni tidak boleh di awali angka dan tidak boleh mengandung spasi.

Akan tetapi bahasa Python memiliki PEP – 8 (Python Enhancement Proposal) yang berisi tata cara penamaan yang disarankan. Dalam dokumen tersebut, nama fungsi sebaiknya ditulis dengan huruf kecil semua dan menggunakan spasi / underscore sebagai pemisah kata.

Aturan penamaan ini sering disebut sebagai snake_case seperti cari_nama_mahasiswa(), proses_form_input() atau tampilkan_harga_barang().

Setelah penulisan nama_function, terdapat tanda kurung " () ". Nantinya tanda kurung ini bisa diisi dengan parameter atau argumen yang akan kita bahas dalam tutorial terpisah. Baris pertama diakhir dengan tanda titik dua " : " untuk memulai kode program isi function.

Seperti biasa, isi function berada dalam blok kode program Python yang di-indent atau di jorokkan beberapa spasi atau tab ke arah dalam.

Jika fungsi tersebut mengembalikan nilai, maka jalankan perintah return seperti di baris 4. Mengenai perintah return juga akan kita bahas dalam tutorial terpisah.

Ketika sebuah function di definisikan, function tersebut belum berjalan. Disini kita hanya memberitahu interpreter bahasa Python bahwa sebuah function sudah disiapkan.

Agar bisa berjalan, sebuah function harus "dipanggil" dengan cara menulis nama fungsi tersebut. Berikut contoh format dasarnya:

def nama_function():
  # Isi function disini...
  # Isi function disini...
  return nilai

nama_function()
nama_function()
nama_function()

Dalam contoh format di atas, pendefinisian function ada di baris 1 – 4, kemudian fungsi tersebut dipanggil sebanyak 3 kali di baris 6 – 8.

Mari kita lihat contoh praktek dari cara membuat function di Python.


Contoh Kode Program Fungsi Bahasa Python

Dalam kode program berikut ini saya membuat sebuah fungsisapa_duniailkom() yang ketika dijalankan akan menampilkan teks "Halo Duniailkom":

def sapa_duniailkom():
  print("Halo Duniailkom")

sapa_duniailkom()
sapa_duniailkom()
sapa_duniailkom()

Hasil kode program:

Halo Duniailkom
Halo Duniailkom
Halo Duniailkom

Function sapa_duniailkom() hanya terdiri 1 perintah, yakni print("Halo Duniailkom") seperti di baris 2.

Setelah di definisikan, sebuah fungsi bisa dijalankan berkali-kali, inilah yang saya lakukan antara baris 4 – 6. Setiap kali perintah sapa_duniailkom() dijalankan, akan tampil teks "Halo Duniailkom" di layar.

Sebuah kode program bisa saja memiliki banyak fungsi. Berikut contohnya:

def sapa_lisa():
  print("Hai Lisa");

def sapa_sari():
  print("Morning, Sari");

def sapa_rudi():
  print("Halo bro,..");

sapa_lisa()
sapa_sari()
sapa_rudi()

Hasil kode program:

Hai Lisa
Morning, Sari
Halo bro,..

Kali ini saya mendefinisikan 3 fungsi di dalam kode program, yakni function sapa_lisa(), sapa_sari() dan sapa_rudi(). Setiap fungsi berisi perintah print yang berbeda-beda.


Variabel di Dalam Function

Untuk fungsi yang kompleks, kita bisa menulis variabel di dalam fungsi tersebut. Berikut contoh penggunaannya:

def hitung_luas_segitiga():
  alas = 5
  tinggi = 7
  luas = (alas * tinggi) / 2
  print("Luas segitiga adalah: ",luas)
  
hitung_luas_segitiga()

Hasil kode program:

Luas segitiga adalah: 17.5

Kali ini saya mendefinisikan function hitung_luas_segitiga() di baris 1 – 5. Sesuai dengan namanya, fungsi ini dipakai untuk menghitung luas segitiga.

Di dalam fungsi hitung_luas_segitiga() terdapat variabel alas, tinggi dan luas. Variabel alas diisi angka 5 dan variabel tinggi diisi angka 7. Sedangkan variabel luas akan diisi hasil perhitungan (alas * tinggi) / 2, yakni rumus untuk mencari luas segitiga. Kemudian perintah print di baris 9 akan menampilkan hasil perhitungan.

Untuk menjalankan fungsi ini, di panggil dengan perintah hitung_luas_segitiga() seperti di baris 7.


Dalam tutorial Python kali ini kita telah berkenalan dengan fungsi atau function, termasuk membahas pengertian fungsi serta cara pembuatan fungsi dalam bahasa Python.

Berikutnya akan dijelaskan tentang Pengertian Parameter dan Argumen Fungsi.

Add Comment